Powered By Blogger

Minggu, 11 September 2011

TUGAS MAKALAH MATA KULIAH AKUNTANSI KEPERILAKUAN BAB 13. ASPEK KEPERILAKUAN PADA PERSYARATAN PELAPORAN


BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Dunia saat ini penuh dengan persyaratan untuk melaporkan informasi kepada orang lain tentang siapa atau apa kita ini, bagaimana kita menjalankan hidup kita, bagaimana kita mengerjakan pekerjaan kita ,dan seterusnya. Hal – hal ini pada umumnya sering disebut sebagai persyaratan pelaporan. Kebanyakan riset tentang akuntansi keperilakuan mengenai dampak informasi telah memfokuskan pada bagaimana penerima menggunakan informasi yang dilaporkan guna membuat penilaian dan atau keputusan. Sehingga penting sekali untuk memahami bahwa dampak persyaratan pelaporan terhadap perilaku dari mereka yang diharuskan untuk memberikan laporan informasi tertentu musti dikaji.
Intisari dari pelaporan akuntansi adalah komunikasi atas informasi yang memiliki implikasi keuanganatau manajemen. Karena pengumpulan dan pelaporan informasi mengonsumsi sumberdaya, biasanya hal yang mana tidak dilakukan dengan suka rela kecuali pelapor yakin bahwa hal ini memberikan si penerima informasi berperilaku sebagaimana yang diinginkan pelapor.  Yang mana pula kebanykan dari informasi akuntasi digunakan dan dikomunikasikan hanya karaena seserang memiliki posisi kekuasaan.
Informasi pula yang dilaporkan adalah bagian yang penting dari proses pengendalian organisasi.

TUJUAN
Tujuan dibuatnya makalah ini antara lain:
Ø  Untuk memenuhi dan melengkapi tugas mata kuliah akuntansi keperilakuan,sehingga membantu efektifitas pembelajaran khususnya pada akuntansi keperilakuan di BAB 13
Ø  Untuk dapat mengetahui dan membantu manajer dan badan regulasi untuk tahu bagaimana persyaratan pelaporan yang baik dan mendapatkan informasi seperti apa yang dibutuhkan untuk membantu mengevaluasi kinerja perusahaan atau organisasi.
Ø  Untuk membantu mengetahui bagaimana dan sejauhmana keandalan dari informasi atau pelaporan yang disampaikan dan fungsi penting dari audit laporan keuangan, audit internal staff,.
Ø  Mengetahui bagaimana persyaratan pelaporan dapat mempengaruhi perilaku pelapor informasi .
MASALAH
Ø  Terdapat banyak cara menilai dampak persyaratan pelaporanterhadap pengirim informasi
Ø  Teknik pengambilan keputusan deduktif ddalam pelaporan bagaimana sebaiknya dilakukan
Ø  Bagaimana menemukan cara terbaik memastikan mengenai apakah persyaratan pelaporan mengubah perilaku pelaporan maupun pelapor
Ø  Masalah dalam kondisi alamiah bahwa banyak hal – hal lain yang memungkinkan akan berubah pada saat yang bersamaan pada pelaporan
Ø  Bagaimana persyaratan pelaporan telah mempengaruhi pelapor dalam cara yang menguntungkan atau tidak atau dapat diprediksi atau tidak dapat diprediksinya hal tersebut.






BAB II
PEMBAHASAN

ASPEK KEPERILAKUAN PADA PERSYARATAN PELAPORAN
Akuntansi memiliki tujuan memberikan informasi kepada pihak – pihak yang berkepentingan. Akuntansi merupakan media komunikasi, dalam pelaporan hal tertentu seperti sumber daya alam biasanya dilaporkan secara sukarela kecuali pembuat laporan keuangan menyakini bahwa si penerima informasi akan berperilaku sebagaimana yang idinginkan sebagai tujuan pelaporan.
Dalam organisasi manajer biasanya memiliki hak untuk mengharuskan bawahannya melaporkan aspek – aspek yang harus dilaporkan dalam kinerja mereka. Setiap orang yang terlibat dalam penyusunan laporan akuntansi perlu memahami dampak yang mungkin ditimbulkan dari persyaratan pelaporan terhadap perusahaan.
Pembuat laporan akuntansi dapat dengan sengaja melaporkan informasi palsu , informasi yang tidak akurat. Guna memastikan keandalan dari informasi akuntansi yang dilaporkan  adalah fungsi penting dari audit keuangan, persyaratan pelaporan dapat mempengaruhi perilaku pelapor dalam beberapa cara.
Antisipasi penggunaan informasi dilakukan oleh pembuat informasi untuk mencari tahu reaksi yang akan terjadi dari penerima informasi atas informasi tersebut, sehingga dampak negative dari informasi dapat diminimalisir. Kadangkala penerima informasi atau user informasi menyatakan dengan jelas keinginannya atau mereka kepada si pembuat informasi. Hal ini dapat dijadikan masukan untuk pembuat informasi sebelum membuat laporan, misalnya mengenai laba, pertumbuhan jangka panjang, citra perusahaan, dan sebagainya. Jika pengguna informasi tidak memperhatikan atau mengevaluasi informasi yang diterima, sehingga dapat terjadi bias informasi tersebut dimana menjadi tidak relevan.

INSENTIF DAN SANKSI
Semakin besar potensi insentif dan sanksi yang diberikan oleh pihak manajemen dalam suatu organisasi misalnya, maka si pembuat informasi akan semakin berhati – hati dalam bertindak untuk memastikan bahwa informasi yang ia buta dapat diterima dan sesuai dengan aturan yang berlaku.

STRATEGI RESPONS ITERATIF
Mengubah suatu perilaku memerlukan biaya yang bias dibilang mahal. Adanya banyaj tuntutan, batasan, dan keinginan bersaing satu sama lain . perubahan apa pun itu yang terjadi dalam perilaku melibatkan berbagai dimensi yang menghabiskan  banyak waktu ,tenaga , uang dan banyak hal lainnya.
PERTIMBANGAN YANG MEMPENGARUHI PELAPOR MERUBAH INFORMASI:
1.      Seberapa jelas keinginanoenerima informasi yang mereka haraokan terjadi
2.      Seberapa jelas kegunaan informasi yang mereka harapkan akan digunakan
3.      Penghargaan dan sanksi yang di berikan
4.      Penghargaan dan sanksi yang digunakan
5.      Seberapa besar perubahan satu dimensi akan mempengaruhi atau mengubah dimensi lainnya.

DAMPAK DARI PERSYARATAN PELAPORAN
Persyaratan pelaporan dapat mempengaruhi perilaku di semua bidang akuntansi yang mana diantaranya:


AKUNTANSI KEUANGAN
Adanya badan – badan yang berwenang dalam akuntansi keuangan, seperti SEC, FASB, GAAP. Beberapa prinsi akuntansi diterapkan setelah diperdebatkan terlebihdahulu mengenai dampak penerapannya.
AKUNTANSI PERPAJAKAN
Adalah bidang yang sangat sensitive dalam kaitannya dalam persyaratan pelaporan
AKUNTANSI MANAJERIAL
Hanya terdapat sedikit data akuntansi manajemen yang tersedia bagi public karena jarang dilaporkan diluar organisasi bersangkutan.
AKUNTANSI SOSIAL
Akuntansi social eksternal masih bersifat sukarela, dan menimbulkan banyak konflik dengan kinerja perusahaan.










BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Sebagaimana dipahami bersama, masalah pokok dari proses akuntansi adalah implikasi komunikasi informasi mengenai keuangan dan menajemen. Namum bukan hanya pihak pelapor informasi saja yang memiliki harapan, pihak penerima informasi juga memiliki harapannya sendiri lewat perilaku ditunjukkan pada informasi tersebut. Kedua belah pihak masing – masing memiliki perilaku berbeda terhadap informasi yang sama. Dengan demikian, untuk mencapai efektivitas komuniikasi pihak penerima informasi harus menyadari perilaku dari pihak pengirim informasi karena pihak pengirim informasi dapat bertindak disfungsional terhadap informasi, oleh karena itu bentuk laporan yang menjadi bagia dari rangkaian komunikasi perlu ditinjau mana kala membawa dampak negative bagi proses komunikasi informasi.

2 komentar:

  1. sangat membantu tugas saya :) makasih postingannya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. never mind..senang sekali bisa membantu...klo ada pertanyaan seputar tugas kuliah anda ( terutama Fak.Ekonomi yaa..) tanyakan saja ke blog ini...trims sudah berkunjung.. :)

      Hapus